Sabtu, 18 Februari 2017

Tatakrama Ketika Ingin Tidur Bagian 43





TATAKRAMA KETIKA INGIN TIDUR

فَائِدَتَانِ 

DUA KEMANFAATAN 

اَلْاُوْلَى : لِلنَّوْمِ اَدَابٌ، مِنْهَا اَنْ يَتَوَضَّأَ عِنْدَ اِرَادَةِ النَّوْمِ، لِقَوْلِهِ عَلَيْهِ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمْ : 《اِذَا اَخَذْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضِّأْ وُضُوْءَكَ لِلصَّلاَةِ》 

Pertama : untuk tidur memiliki beberapa tatakrama. Diantaranya untuk berwudhu' ketika ingin tidur, karena Nabi saw bersabda : 《Jika ingin memulai ketempat tidur kamu, maka berwudhu'lah seperti kamu berwudhu' untuk shalat》 

وَهَلْ يُصَلِّى بِهِ اَمْ لاَ ؟ اَلْمَشْهُوْرُ اَنَّهُ يُصَلِّى بِهِ اِذَا نَوَى اَنْ يَكُوْنَ عَلَى طَهَارَةِ 

Dan apakah wudhu' tersebut dapat melakukan shalat dengannya atau tidak ? Menurut pendapat yang masyhur, sesungguhnya boleh melakukan shalat dengannya, jika niatnya untuk berwudhu' atas bersuci 

وَمِنْهَا اَنْ يَنَامَ عَلَى شِقِّهِ الْاَيْمَنِ وَيَضَعَ كَفَّهُ الْيُمْنٰى تَحْتَ خَدِّهِ الْاَيْمَنِ وَكَفَّهُ الْيُسْرَى عَلَى فَخِذِهِ الْاَيْسَرِ، كَمَا كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ يَفْعَلُ 

Dan darinya untuk tidur atas sisinya miring kekanan dan meletakkan tangannya yang kanan di bawah pipinya yang kanan dan tangannya yang kiri di atas pahanya yang kiri sebagaimana kedaan Nabi saw melakukan 

وَمِنْهَا اَنْ يَذْكُرَ اللّٰهُ تَعَالَى عِنْدَ النَّوْمِ حِيْنَ يَأْخُذُ مَضْجَعَهُ فَقَدْ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ يَقُوْلُ عِنْدَ النَّوْمِ : 

Dan darinya untuk berdzikir kepada Allah Ta'ala ketika ingin tidur manakala memulai ke tempat tidur maka sungguh ada Nabi saw ketika ingin tidur mengucapkan : 

《اَللّٰهُمَّ بِالسْمِكَ رَبِّى وَضَعْتُ حَنْبِى، وَبِسْمِكَ اَرْفَعُهُ، اَللّٰهُمَّ اِنْ اَمْسَكْتَ نَفْسِی فَاغْفِرْ لَهَا وَاِنْ اَرْسَلْتَهَا فَاخْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ》 

{ ALLAAHUMMA BISMIKA RABBII WADA'TU HANBII, WA BIBISMIKA ARFA-'UHU, ALLAAHUMMA IN AMSAKTA NAFSII FAGHFIRLAHA, WA IN ARSALTAHA FAKHFAZH-HA BIMAA TAHFAZHU BIHI 'IBAADAKASH SHALIHIINA }

Ya Allah dengan mana-Mu, wahai Tuhanku, aku letakkan lambungku. Dan dengan nama-Mu aku mengangkatnya. Ya Allah, sesungguhnya aku telah menahan jiwaku, maka ampunilah jiwaku ini. Apabila Engkau melepaskannya, maka jagalalah jiwaku dengan apa yang Engkau telah memelihara hamba-hamba-Mu yang shaleh

وَرَدَ اَنَّ مَنْ ذَكَرَ اللّٰهَ تَعَالَى عِنْدَ نَوْمِهِ لَمْ يَجِدِ الشَّيْطَانُ اِلَيْهِ سَبِيْلاً وَمَنْ لَمْ يَذْكُرِ اللّٰهَ بَاتَ الشَّيْطَانُ يَلْعَبُ بِهِ كَيْفَ شَاءَ 

Dan diterangkan bahwa barangsiapa yang berdzikir kepada Allah Ta'ala ketika tidurnya, maka tidak akan dikuasai syetan kepadanya jalan dan barangsiapa tidak berzikir kepada Allah ketika tidur, maka semalaman syetan bermain-main dengannya pada suatu keadaan 

KITAB QURRATUL 'UYUN HALAMAN 145

وَعَنْ عَلِيِّ كَرَّمَ اللّٰهُ وَجْهَهُ : مَنْ قَرَأَ كُلَّ لَيْلَةٍ عِنْدَ النَّوْمِ : 

Dan dari Ali Karramallahu Wajhah : Barang siapa membaca ayat ini setiap malam ketika ingin tidur :

﴿ وَاِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَحِدٌۖ لَآ اِلٰهَ اِلاَّ هُوَ اؐلرَّحْمٰنٌ اؐلرَّحِيْمُ * اِنَّ فِى خَلْقِ اؐلسَّمٰوٰتِ وَاؐلْاَرْضِ وَاؐخْتِلٰفِ اؐلَّيْلِ وَاؐلنَّهَارِ وَاؐلْفُلْكِ اؐلَّتِى تَجْرِى فِى اؐلْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ اؐلنَّاسَ وَمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ مِنَ اؐلسَّمَآءِ مِنْ مَآءٍ فَأَحْيَا بِهِ اؐلْاَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيْهَا مِنْ كُلِّ دَآبَّةٍ وَتَصْرِيْفِ اؐلرِّيٰحِ وَاؐلسَّحَابِ اؐلْمُسَخَّرِ بَيْنَ اؐلسَّمَآءِ وَاؐلْاَرْضِ لَاَيٰتٍ لِقَوْمٍ يِعْقِلُوْنَ ﴾ 

{ WA-ILAAHUKUM ILAAHUN WAAHIDUN LAA ILAAHA ILLAA HUWAR RAHMAANUR RAHIIMU * INNA FII KHALQIS SAMAAWAATI WAL ARDHI WAKHTILAAFIL LAYLI WAN NAHAARI WAL FULKIL LATII TAJRII FIIL BAHRI BIMAA YANFA’UN NAASA WAMAA ANZALALLAAHU MINAS SAMAA-I MIN MAA-IN FA-AHYAA BIHIL ARDHA BA’DA MAWTIHAA WABATSTSA FIIHAA MIN KULLI DAABBATIN WATASH-RIIFIR RIYAAHI WASSAHAABIL MUSAKHKHARI BAYNAS SAMAA-I WAL ARDHI LA-AAYAATIN LIQAWMIN YA’QILUUNA }

Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang * Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan

لَمْ يَتَفَلَّتِ الْقُرْآنُ مِنْ صَدْرِهِ 

maka Al-Qur'an tidak akan lepas dari dadanya

وَمِنْهَا اَنْ يُصَلِّى عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ، فَقَدْ قِيْلَ : اِنَّ مَنْ صَلَّى عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ عِنْدَ النَّوْمِ عَشْرَ مَرَّاتٍ بَاتَ فِى حِفْظِ اللّٰهِ وَحِرْزِهِ 

Dan darinya untuk tidur, maka bershalawat atas Nabi saw, maka sungguh dikatakan : bahwa barangsiapa bershalawat atas Nabi saw ketika ingin tidur sebanyak sepuluh kali semalaman dalam penjagaan Allah dan perlindungan-Nya

وَمِنْهَا اَنْ يَتُوْبَ اِلَى اللّٰهِ تَعَالَى، لِاَنَّ الْاِنْسَانَ اِذَا تَهَيَّأَ لِلنَّوْمِ فَكَأَنَّمَا تَهَيَّأَ لِلْمَوْتِ، وَفِى التَّوْرَاةِ : 《يَا ابْنَ آدَمَ ! كَمَا تَنَامُ تَمُوْتُ وَكَمَا تَسْتَيْقِظُ تُبْعَثُ》. اِنْتَهٰى 

Dan darinya untuk tidur bahwa bertaubat kepada Allah Ta'ala, karena sesungguhnya manusia jika mempersiapkan diri untuk tidur, maka sesungguhnya apa yang telah siap untuk menghadapi kematian. Dan dalam kitab TAURAT : 《Wahai anak Adam ! sebagaimana halnya kamu tidur, kamu akan mati. Dan sebagaimana kamu bangun tidur, kamu akan dihidupkan kembali setelah mati》. Sebagaimana penjelasan yang telah lewat 

وَمِنْهَا اَنْ يُذْكَرَ اللّٰهُ تَعَالَى عِنْدَ الْقِيَامِ مِنَ النَّوْمِ فَقَدْ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ يَقُوْلُ : اِذَا انْتَبَهَ مِنْ نَوْمِهِ :

Dan darinya untuk berzikir kepada Allah Ta'ala ketika bangun dari tidur, maka sungguh ada Nabi saw bersabda : apabila bangun dari tidurnya berdoalah :

《اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِى اَحْيَانَا بَعْدَمَا اَمَاتَنَا وَاِلَيْهِ النُّشُوْرُ》 

{ AL-HAMDULILLAHIL LADZI AHYAANAA BA’DA MAA AMAATANAA WAILAIHIN NUSYUR }

Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami. Dan kepada-Nya kami kembali setelah dibangkitkan

زَادَ بَعْضُهُمْ : 

sebaian mereka menjelaskan :

《لاَ اِلٰهَ اِلاَّ اَنْتَ سُبْحَانَكَ اِنِّى كُنْتُ مِنَ 

{ LAA ILAAHA ILLAA ANTA SUBHAANAKA INNI KUNTU MINADZ

Tidak ada Tuhan yang patut disembah kecuali Engkau. Maha Suci Engkau. Sesungguhnya hamba adalah termasuk golongan orang-orang 

KITAB QURRATUL 'UYUN HALAMAN 146

الظَّالِمِيْنَ، يَاقَوِيُّ مِنْ لِلضَّعِيْفِ سِوَاكَ، يَاقَدِيْرُ مَنْ لِلْعَاجِزِ سِوَاكَ، يَاعَزِيْزُ مَنْ لِلذَّلِيْلِ سِوَاكَ، يَاغَنِيُّ مَنْ لِلْفَقِيْرِ سِوَاكَ، اَللّٰهُمَّ اَغْنِنَا بِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ》

{ DZAALIMIIN, YAA QAWIYYU MAN LIDDA'IIFU SIWAAKA, YAA QADIIRU MAN LIL 'AAJIZI SIWAAKA, YAA 'AZIIZU MAN LIDZDZALIILI SIWAAKA, YAA GHANIYYU MAN LIL FAQIIRI SIWAAKA, ALLAAHUMMA AGHNINAA BIKA 'AMMAN SIWAAKA }

zhalim. Dzat Yang Maha Kuat, siapakah yang mampu menolong yang lemah selain Engkau ? Wahai Dzat Yang Maha Kuasa, siapakah  yang mampu membantu yang lemah selain Engkau ? Wahai Dzat Yang Maha Mulia, siapakah yang mampu menolong yang hina selain Engkau ? Wahai Dzat Yang Maha Kaya, siapakah yang mampu menolong yang fakir selain Engkau ? Ya Allah, perkayalah kami sebab Engkau dari orang selain Engkau

اَلثَّانِيَةُ : اَلْاِكْثَارُ مِنَ النَّوْمِ يُوْرِثُ الْفَقْرَ وَالْكَسَلَ وَالنِّسْيَانَ وَالنَّوْمُ عَلَى الشِّبَعِ يُوْرِثُ الْهَرَمَ 

Kedua : yang banyak dari tidur dapat mengakibatkan fakir dan malas dan pelupa dan tidur atas keadaan kenyang dapat mengakibatkan kepikunan 

قَالَ فِى 《النَّصِيْحَةِ》 : وَيُقَالُ : ثَلاَثَةُ تُهْرِمُ، وَرُبَّمَا قَتَلَتْ : مُنَاكَحَةُ الْعَجُوْزِ، وَالنَّوْمُ عَلَى الشِّبَعِ، وَدُخُوْلُ الْحَمَّامِ عَلَى الْاِمْتِلاَءِ 

Dikatakan dalam kitab 《AN-NASHIHAH》 : di katakan : ada tiga perkara yang mengakibatkan kepikunan dan kadang-kadang dapat mematikan : menikahi wanita lanjut usia dan tidur atas keadaan kenyang dan masuk dalam toelet atas keadaan kenyang

KITAB QURRATUL 'UYUN HALAMAN 147

Wallahu A'lam Bish-Showab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hukum Berdoa Diantara Dua Shalawat Bagian 55

HUKUK BERDO'A DIANTARA DUA SHALAWAT هَذَا تَمَامُ الْقَصْدِ فِى الْمَنْظُوْمَهْ * عَلَى اخْتِصَارِ الْقَوْلِ عُوْا مَنْ...