HARI YANG HARUS DI HINDARI PADA SETIAP BULAN
ثُمَّ أَشَارَ اِلَى مَا يُتَّقَى فِى الْبِنَاءِ بِقَوْلِهِ :
Kemudian Ibnu Yamun mengisyaratkan kepada apa yang harus di hindari dalam melakukan senggama dengan ucapannya :
وَدَعْ مِنَ الْاَيَّامِ يَوْمَ الْاَرْبِعَا * اِنْ كَانَ آخِرَ الشُّهُوْرِ فَالسْمَعَا
Dan tinggalkan dari hari-hari pada hari rabu * jika ada hari rabu pada akhir bulan maka dengarkanlah
كَذَاكَ اَبَّ جَبَّ يَجَّ يَا فَتَى * يَوَاكٍ كَدْكَهٍ فَقَدْ اَتَى
Demikian juga tanggal tiga dan lima dan tiga belas wahai pemuda * dua puluh lima dan dua puluh satu maka sungguh laksanakanlah
KITAB QURRATUL 'UYUN HALAMAN 61
اَخْبَرَ رَحِمَهُ اللَّهُ تَعَالَى اَنَّ الْبِنَاءَ يُتَّقَى فِى ثَمَانِيَةِ اَيّامٍ :
Syekh Yamun Rahimahullahu Ta'ala bahwasannya melakukan senggama yang harus di hindari dalam delapan hari yaitu :
يَوْمِ الْأَرْبَعَاءِ الْآخَرِ مِنَ الشَّهْرِ، لِحَدِيْثِ : 《آخِرُ اَرْبِعَاءٍ فِى الشَّهْرِ يَوْمُ نَحْسٍ مُسْتَمِرٍ》 ذَكَرَهُ فِی 《اؐلْجَامِعِ اؐلصَّغِيْرِ》
Hari rabu terakhir dari setiap bulan karena ada hadits : 《hari rabu dalam setiap bulan adalah hari na'as yang tidak terputus》 di jelaskannya dalam kitab 《A-JAMI'ISH SHOGHIR》
وَالثَّالِثِ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ
Dan tanggal tiga dari setiap bulan
وَالْخَامِسِ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ
Dan tanggal lima dari setiap bulan
وَالثَّالِثَ عَشَرَ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ
Dan tanggal tiga belas dari setiap bulan
وَالسَّادِسَ عَشَرَ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ
Dan tanggal enam belas dari setiap bulan
وَالْحَادِى وَالْعِشْرِيْنَ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ
Dan tanggal dua puluh satu dari setiap bulan
وَالرَّابِعَ وَالْعِشْرِيْنَ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ
Dan tanggal dua puluh empat dari setiap bulan
وَالْخَامِسَ وَالْعِشْرِيْنَ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ
Dan tanggal dua puluh lima dari setiap bulan
فَهَذِهِ الْاَيَّامُ الثَّمَانِيَةُ يَنْبَغِى لِلْمَرْءِ اَنْ يَتَوَقَّاهَا فِى الْاُمُوْرِ الْمُهِمَّةِ، كَالنِّكَاحِ وَالسَّفَرِ وَحَفْرِ الْاَبَارِ وَغَرْسِ الشَّجَرِ وَنَحْوِ ذَلِكَ، كَمَا رُوِيَ ذَلِكَ عَنْ سَيِّدِنَا عَلِيِّ ابْنِ اَبِى طَالِبٍ كَرَّمَ اللّٰهُ وَجْهَهُ
Maka ini hari-hari yang delapan, semestinya kepada manusia untuk bertakwa dalam hal pekerjaan, seperti nikah dan bepergian dan penggalian sumur dan menanam tanaman keras dan semisal itu. Sebagaimana hal itu di riwayatkan dari Sayyidina Ali bin Abi Tholib Karramallahu Wajhahu
وَنَظَمَ ذَلِكَ الْحَافِظُ ابْنُ حَجَرِ رَحِمَهُ اللّٰهُ بِقَوْلِهِ مِنَ الطَّوِيلْ :
Dan Al-Hafidz Ibnu Hajar Rahimallah menadzmkan hal itu dengan perkataannya dari thawil bahar :
تَوَقَّ مِنَ الْاَيَّامِ سَبْعًا كَوَامِلاً * فَلاَ تَبْتَدِئْ فِيْهِنَّ اَمْرًا وَلاَ سَفَرْ
Jauhi dari hari-hari ke tujuh secara sempurna * maka jangan memulai dalam pekerjaan mereka dan jangan kamu bepergian
KITAB QURRATUL 'UYUN HALAMAN 62
وَلاَ تَشْتَرِي ثَوْبًا جَدِيْدًا وَخَلِّهِ * وَلاَ تَنْكِحَ الْأُنْثَى وَلاَ تَغْرِسِ الشَّجَرْ
Dan jangan membeli baju baru atau perhiasan * dan jangan menikahkan anak perempuan dan jangan menanam tanaman
وَلاَ تَحْفِرَنَّ بِئْرًا وَلاَ دَارًا تَشْتَرِى * وَلاَ تَصْحَبِ السُّلْطَانَ فَالْحَذَر الْحَذَرْ
Dan jangan mengali sumur dan jangan membeli rumah * dan jangan bersahabat dengan penguasa, maka berhati-hati
ثَلاَثًا وَ خَمْسًا ثُمَّ ثَالِثَ عَشْرَةَ * وَيَتْبَعُهَا مِنْ بَعْدِ ذَا السَّادِسَ عَشَرْ
Tanggal tiga dan lima kemudian tiga belas * di ikuti dari setelahnya adalah taggal enam belas
وَالْحَادِى وَالْعِشْرِيْنَ إِيَّاكَ شُوْمَهُ * وَ الرَّابِعَ وَالْعِشْرِيْنَ وَالْخَامِسَ عَشْرَ
Dan tanggal dua puluh satu berhati-hatilah pada kesialannya * dan tanggal dua puluh empat dan dua puluh lima
وَيَوْمَ اَرْبِعَاءٍ وَكُلَّ مَا * نَهَيْتُكَ عَنْهُ فَهُوَ نَحْسٌ قَدِ اسْتَمَرْ
Dan hari rabu dan setiap hari * kamu mengakhiri darinya maka dia adalah hari na'as sungguh lewatkanlah
رَوَيْنَاهُ عَنْ بَحْرِ الْعُلُوْمِ حَقِيْقَةً * عَلَيِّ ابْنِ عَمِّ الْمُصْطَفَى سَيِّدِ الْبَشَرْ
Kami meriwayatkan dari lautan ilmu yang kenyataan * yaitu 'Ali Bin Ammil Mush-thafa pemimpin umat manusia
وَمِمَّا يُتَّقَى مِنَ الْاَيَّامِ اَيْضًا يَوْمُ السَّبْتِ فَقَدْ سُئِلَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ عَنْهُ، فَقَالَ : 《يَوْمُ مَكْرٍ وَخَدِيْعَةٍ》، لِاَنَّهُ الْيَوْمُ الَّذِى اجْتَمَعَتْ فِيْهِ قُرَيْشٌ فِى دَارِ النَّدْوَةِ لِلْاِسْتِشَارَةِ فِى اَمْرِهِ عَلَيْهِ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ
Dan ketika menghindari dari hari-hari itu juga adalah hari sabtu, maka sungguh ditanyakan kepada Nabi saw darinya : maka beliau bersabda : 《hari kelicikan dan hari tipuan》, karena sesungguhnya hari itu yang berkumpul di dalamnya orang-orang Quraisy di balai pertemuan untuk mencari dalam urusan membunuh Nabi saw
وَيَوْمُ الثَّلاَثَاءِ، فَقَدْ سُئِلَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ عَنْهُ، فَقَالَ : 《يَوْمُ دَمٍ》 لِاَنَّهُ حَاضَتْ فِيْهِ حَوَّاءُ، وَقَتَلَ ابْنُ آدَمَ اَخَاهُ، وَفِيْهِ قُتِلَ جَرْجِيْسُ وَزَكَرِيَّاءُ وَيَحْيَى وَلَدُهُ عَلَيْهِمُ السَّلاَمُ، وَسَحَرَةُ فِرْعَوْنَ، وَآسِيَةُ
Dan hari Selasa, maka sungguh ditanyakan kepada Nabi saw dari hari selasa tersebut : maka beliau bersabda : 《Hari Selasa adalah hari berdarah》, karena sesungguhnya Sayyidah Hawa keluar darah haid pada hari sabtu dan putra Adam di bunuh dari saudaranya dan pada hari sabtu terbunuhnya Jarjis dan Zakaria dan Yahya dan anaknya 'Alaihimus Salam dan tukang sihir Fir'aun dan Asiah
KITAB QURRATUL 'UYUN HALAMAN 63
بِنْتُ مُزَاحِمِ امْرَأَةُ فِرْعَوْنَ، وَبَقَرَةُ بَنِى اِسْرَائِيْلَ، وَلِهَذَا نَهَى صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ عَنِ الْحِجَامَةِ يَوْمَ السَّبْتِ اَشَدَّ النَّهْيِ، وَقَالَ : 《فِيْهِ سَاعَةٌ لاَيَرْقَأُ فِيْهَا الدَّمُ》، وَفِيْهِ نَزَلَ اِبْلِيْسُ اِلَى الْاَرْضِ وَفِيْهِ خُلِقَتْ جَهَنَّمُ، وَفِيْهِ سَلَّطَ اللّٰهُ مَلَكَ الْمَوْتِ عَلَى اَرْوَاحِ بَنِى آدَمَ، وَفِيْهِ ابْتُلِيَ اَيُّوْبُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ، وَفِيْهِ تُوَفِّيَ مُوْسَى وَهَارُوْنَ عَلَيْهِمَا السَّلاَمُ
binti Muzahim istri Fira'un dan sapi bani Israil di sembelih, dan karena ini dilarang oleh Nabi saw dari melakukan canduk pada hari Sabtu dengan larangan yang sangat keras. Dan Nabi saw bersabda : 《Pada hari Sabtu terdapat waktu yang tidak mengalir di dalamnya yaitu darah》, dan pada hari sabtu iblis di turunkan ke bumi dan pada hari sabtu Allah menciptakan Neraka Jahanam dan pada hari sabtu Allah memberikan kekuasaan pada Malaikat Maut atas ruh anak cucu Adam dan pada hari sabtu Nabi Ayub menerima cobaan dan pada hari sabtu Nabi Musa dan Nabi Harun as wafat
وَيَوْمُ الْاَرْبِعَاِءِ، فَقَدْ سُئِلَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ عَنْهُ، فَقَالَ : 《يَوْمُ نَحْسٍ، اُغْرَقَ فِيْهِ فِرْعَوْنَ وَقَوْمُهُ وَاُهْلِكَ عَادٌ وَثَمُوْدُ قَوْمُ صَالِحٍ وَآخِرُ اَرْبِعَاءٍ فِى الشَّهْرِ اَشْأَمُ》
Dan hari Rabu, maka sungguh ditanyakan kepada Nabi saw dari hari rabu tersebut, maka beliau bersabda : 《hari rabu adalah hari na'as karena pada hari sabtu tenggelamlah Fir'aun dan kaumnya kedalam laut merah dan Allah menghancurkan kaum 'Ad dan kaum Tsamud dan kaum Nabi Shaleh as Dan terakhir hari Rabu pada setiap bulan adalah hari paling jelek》
وَجَاءَ : 《يَوْمُ الْاَرْبِعَاءِ لاَ اَخْذٌ وَلاَ عَطَاءُ》
Dan datang keterangan : 《hari Rabu adalah tidak ada pengambilan dan tidak ada pemberian》
وَوَرَدَ فِى الْآثَارِ النَّهْيُ عَنْ قَصِّ الْاَظْفَارِ يَوْمَ الْاَرْبِعَاءِ وَاَنَّهُ يُوْرِثُ الْبَرَصَ وَقَدْ تَرَدَّدَ فِيْهِ بَعْضُ الْعُلَمَاءِ فَابْتُلِيَ
Dan telah di terangkan dalam at-tsar tentang pelarangan dari memotong kuku pada hari rabu dan sesungguhnya akan mengakibatkan penyakit kusta dan sungguh diragukan dalam keterangan dari sebagian ulama' maka setelah itu ulama' tersebut mendapatkan cobaan
وَفِى 《النَّصِيْحَةِ》 وَيَتَّقِيَ الْاَيَّامَ الَّتِى جَاءَ النَّهْيُ عَنِ التَّقْلِيْمِ فِيْهَا كَالْحِجَامَةِ وَالسَّفَرِ وَنَحْوِهِ فِرَارً اَنْ يُصِيْبَهُ شَيْئٌ مِمَّا تُوُعِّدَ عَلَيْهِ فِيْهَا، اُنْظُرْ بَقِيَّتَهُ
Dan dalam kitab 《AN-NASHIHAH》 dan hindarilah hari-hari yang datang pelarangan dari mengangkat sesuatu dalam hari rabu, seperti : membuang darah kotor dan bepergian dan sebagainya untuk mendapatkan sesuatu dari apa yang telah diberi peringatan atasnya dalam hari rabu, lihatlah pada orang yang menjaganya
لكِنْ قَالَ ابْنُ يُوْنُسَ، عَنْ مَالِكٍ : لاَبَأْسَ بِالطِّلاَءِ وَالْحِجَامَةِ يَوْمَ السَّبْتِ وَالْاَرْبِعَاءِ، وَالْاَيَّامُ كُلِّهَا اللّٰهِ، وَكَذَلِكَ السَّفَرُ وَالنِّكَاحُ وَاَرَاهُ عَظِيْمٌ اَنْ يَكُوْنَ مِنَ الْاَيَّامِ مَا يُجْتَنَبُ فِيْهِ ذَلِكَ، وَاَنْكَرَ
Tapi, Ibnu Yunus berkata, dari Imam Malik : Tidak apa-apa dengan melakukan pijat dan membuang darah kotor pada hari sabtu dan rabu dan semua hari-hari milik Allah dan begitu juga bepergian dan melakukan nikah dan imam yunus menyembunyikan keagungannya jika ada dari suatu hari yang ingin menjauhkan diri di dalamnya itu dan beliau mengingkari
KITAB QURRATUL 'UYUN HALAMAN 64
اَلْحَدِيْثَ فِى هَذَا، وَلَمَّا سُئِلَ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ، عَنْ تَرْكِ فِعْلِ مَا ذُكِرَ، كَالْحَلْقِ، وَتَقْلِيْمِ الْاَظْفَارِ وَغَسْلِ الثِّيَابِ يَوْمَ السَّبْتِ وَالْاَرْبِعَاءِ، قَالَ : لاَتُعَادِ الْاَيَّامَ فَتُعَادِيْكَ، اَيْ : لاَ تَعْتَقِدْ اَنَّ لَهَا تَأْثِيْرًا فِى اِضْرَارِكَ فَرُبَّمَا تُوَافِقُ اِرَادَةَ اللّٰهِ بِكَ ذَلِكَ
Dalam hadits ini, dan ketika Ibnu Yunus ra ditanya dari hari sabtu : dari meninggalkan pekerjaan apa yang di terangkan, seperti : mencukur dan memotong kuku dan mencuci pakaian pada hari Sabtu dan hari Rabu, Ibnu Yunus berkata : Kamu jangan memusuhi hari-hari itu, maka hari-hari itu akan memusuhi kamu, Maksudnya : jangan meyakini bahwa kepadanya mempunyai pengaruh dalam membahayakan kamu, maka Allah memberikan taufiq dengan kehendak-Nya pada kamu seperti itu
وَقَدْ نَبَّهَ عَلَى هَذَا الشَّيْخَ خَلِيْلُ رَحِمَهُ اللّٰهُ فِى جَامِعِهِ، بِقَوْلِهِ : وَلاَتَجْتَنِبْ فِى بَعْضِ الْاَيَّامِ كُلَّهَا اللّٰهُ لاَتَضُرُّ وَلاَتَنْفَعُ. اِنْتَهَى
Dan sungguh mengingatkan atas ini, Syekh Khalil Rahimahullah di dalam Kitab 《JAMI'》 dengan perkataannya : dan jangan kamu jauhi dalam sebagian hari-hari, maka semuanya milik Allah yang tidak memberi bahaya dan tidak memberi manfaat. Sebagaimana penjelasan yang telah lewat
قَالَ الْمُنَاوِيُّ رَحِمَهُ اللّٰهُ : وَالْحَاصِلُ اَنَّ تَوَقِّيَ الْاَرْبِعَاءَ عَلَى وَجْهِ الطِّيَرَةِ وَظَنَّ اعْتِقَادِ الْمُنَجِّمِيْنَ حَرَامٌ شَدِيْدٌ، اِذَ الْاَيَّامُ كُلَّهَا اللّٰهِ تَعَالَى لاَ تَضُرُّ وَلاَ تَنْفَعُ بِذَاتِهَا، وَبِدُوْنِ ذَلِكَ لاَضَيْرَ فِيْهِ وَلاَمَحْذُوْرَ، اَيْ : لِمَا تَقَرَّرَ اَنَّهُ يُعْمَلُ بِالضَّعِيْفِ فِى مِثْلِ هَذَا وَبِهِ يُجْمَعُ بَيْنَ الْقَوْلَيْنِ
Dan Imam Al-Munawi Rahimahullah berkata : Kesimpulannya bahwa menjauhi hari Rabu atas alasan yang menganggap sial dan bimbang meyakini ahli perbintangan, maka sangat di haramkan, karena semua hari adalah milik Allah Ta'ala, tidak ada hari yang berbahaya dengan Dzat-Nya dan tanpa itu tidak akan merusak di dalamnya dan hari rabu tidak tidak berbahaya, Maksudnya : karena apa yang kamu tentukan bahwa mengerjakan hadits dha'if dalam menyerupai ini dan dengannya mengumpulkan diantara dua pendapat
وَقَدْ قَالَ فِى 《النَّصِيْحَةِ》 : ذَكَرَ بَعْضَ الْعُلَمَاءِ اَنَّ بَعْضَهُمُ احْتَجَمَ يَوْمَ الْاَرْبِعَاءِ. وَفِى لَفْظٍ 《يَوْمَ السَّبْتِ وَلَمْ يَلْتَفِتْ لِمَا وَرَدَ مِنْ قَوْلِهِ عَلَيْهِ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ : 《مَنِ الحْتَجَمَ يَوْمِ الْاَرْبِعَاءِ》 وَفِی رِوَايَةِ 《يَوْمَ السَّبْتِ》 《وَاَصَابَهُ بَرَصٌ، فَلاَيَلُوْمَنَّ اِلاَّ نَفْسَهُ》 اِعْتِبَارًا بِعَدَمِ صِحَّتِهِ فَبَرِصَ، فَرَأَى النَّبِيَّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ فِى الْمَنَامِ، فَشَكَا اِلَيْهِ، فَقَالَ : اَلَمْ
Dan sungguh di katakan dalam kitab 《AN-NASHIHA》 : penjelasan sebagian ulama' bahwa sebagian mereka melakukan bekam pada hari Rabu dan dalam lafadz riwayat yang lain 《pada hari sabtu dan tidak berpaling pada apa yang di jelaskan dari sabdanya Nabi saw : 《barangsiapa melakukan bekam pada hari rabu》 dan dalam riwayat lain 《pada hari sabtu》 《menimpanya penyakit kutsa maka jangan menyalahkan kecuali dirinya sendiri menyesalinya》, Mereka menganggap hadits tersebut dengan kurang shahih, maka beberapa hari kemudian mereka terjangkit penyakit kutsa. Maka sebagian mereka melihat Nabi saw dalam tidur, maka mengeluh kepadanya, maka Nabi saw bersabda : apakah tidak
KITAB QURRATUL 'UYUN HALAMAN 65
يَبْلُغْكَ الْحَدِيْثُ ؟ فَقَالَ : يَارَسُوْلَ اللّٰهِ ! اِنَّهُ لَمْ يَصِحَّ، فَقَالَ : اَمَّا يَكْفِيْكَ، قَالَ رَسُوْلَ اللّٰهِ ؟ فَقَالَ : يَارَسُوْلَ اللّٰهِ ! اَتُوْبُ اِلَى اللّٰهِ، فَدَعَا لَهُ، فَلَمْ يَسْتَقِظْ اِلاَّ وَقَدْ زَالَ مَابِهِ. اِنْتَهَى
sampai kepadamu sebuah hadits ? Maka dia berkata : wahai Rasulullah ! seaungguhnya hadits itu tidak shahih, maka Rasulullah saw bersabda : tidakkah telah cukup padamu ? Maka dia berkata : Ya Rasulallah ! sekarang aku bertaubat kepada Allah, maka Nabi saw berdoa untuknya, maka dia tidak bangun kecuali sungguh hilang apa yang ada dengannya
زَادَ فِى 《شَرْحِ الرِّشَالَةِ》 : فَيَنْبَغِى اَنْ يُعْمَلَ بِمِثْلِ هَذَا، وَلاَ يُنْظُرُ فِى الصِّحَّةِ اِلاَّ فِى بَابِ الْاَحْكَامِ وَنَحْوِهَا، نَعَمْ، وَعِنْدَ الضَّرُوْرَةِ لاَ تَوَقُّفَ. اِنْتَهَى
Di tambahkan dalam kiab 《SYARAH AR-RISYALAH》 : maka semestinya untuk mengamalkan dengan menyerupai ini dan jangan melihat dalam ke shahihan hadits kecuali dalam bab hukum agama dan seumpamanya, Ya dan ketika dalam keadaan darurat, maka jangan berhenti pada hari-hari tersebut. Sebagaimana penjelasan yang telah lewat
KITAB QURRATUL 'UYUN HALAMAN 66
Wallahu A'lam Bish-Showab