Kamis, 15 Desember 2016

Hukum Memakai Celana Dalam Bagian 26





HUKUM MEMAKAI CELANA DALAM



تَنْبِيْهٌ

PERINGATAN



يُؤْخَذُ مِنْ قَوْلِ النَّاظِمِ رَحِمَهُ اللّٰهُ : 《 لِحَلِّهَا السِّرْوَالِ 》 اَنَّ لُبْسَ السَّرَاوِيْلِ مَطْلُوْبٌ فِى حَقِّ الْعَرُوْسِ، وَهُوَ كَذَلِكَ بَلْ يَطْلُبُ فِى حَقِّ الْمَرْأَةِ مُطْلَقًا : فَفِى الْحَدِيْثِ : 《 اَنَّ امْرَأَةٍ صُرِعَتْ عَلَى عَهْدِ رَسُوْلِ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ، فَانْكَشَفَتْ فَإِذَا هِيَ بِسَرَاوِيْلَ 

Mengambil dari perkataan penadzam Rahimahullah tentang lafadz : 《 LIHALLIHAAS SIRWAALI 》 bahwa memakai celana di anjurkan dalam hak pengantin perempuan dan demikian itu adalah akan di anjurkan dalam hak seorang wanita secara mutlak : Maka dalam suatu hadits : 《 sesungguhnya ada seorang wanita yang jatuh pada masa Rasulullh saw, maka tersingkap aurat perempuan tersebut, maka jika di ketahui wanita itu dengan celana 

KITAB QURRATUL 'UYUN HALAMAN 101

فَقَالَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ : رَحِمَ اللّٰهُ الْمُتَسَرْوِلاَتُ مِنْ اُمَّتِيْ 》 

maka bersabda Nabi saw : Semoga Allah segera memberi rahmat kepada wanita-wanita dari umatku 》 

وَقَالَ عَبْدُ الْمَلِكِ : يُسْتَحَبُّ لِلْمَرْأَةِ لِبْسُ السَّرَاوِيْلِ اِذَا رَكِبَتْ اَوْ سَافَرَتْ خِيْفَةَ انْكِشَافِ الْعَوْرَةِ اِذَا صُرِعَتْ، وَاَمَّا فِى غَيْرِ رُكُوْبٍ اَوْ سَفَرٍ فَالْمِئْزَرُ شَأْنُهَا 

Dan Abdul Malik berkta : disunahkan untuk seorang wanita memakai celana, apabila ia naik kendaraan atau berpergian karena di khawatirkan tersingkap auratnya, jika ia jatuh dan adapun dalam tidak naik kendaraan atau berpergian, maka biasakan memakai kain penutup tentang perihal dirinya 


فَائِدَةٌ

MANFAAT


قَالَ ابْنُ الْقَيِّمِ : رُوِيَ عَنْ رَسُوْلِ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهِ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ، اَنَّهُ لَبِسَ السَّرَاوِيْلَ وَكَانُوْا يَلْبَسُوْنَهُ فِى زَمَانِهِ وَاِذْنِهِ. اِنْتَهَى 

Berkata Ibnu Qoyyim : Diriwayatkan dari Rasulullah saw, sesungguhnya memakai celana dan mereka para sahabat memakainya dalam masanya Nabi saw dan Nabi saw mengizinkannya. Sebagaimana penjelasan yang telah lewat 

قَالَ بَعْضُهُمْ : وَمِمَّا يُرَجَّحُ اَنَّهُ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ لَبِسَهُ وَاَمَرَ بِهِ 

Dan berkata sebagian ulama' : dan dari pendapat yang rajih bahwasannya Nabi saw memakainya celana dan memerintah dengannya 

فَقَدْ اَخْرَجَ الْعُقَيْلِيُّ وَابْنُ عَدِيِّ فِى 《 اَلْكَامِلِ 》 وَالْبَيْهَقِيُّ فِى 《 الْاَدَبِ 》 عَنْ عَلِيٍّ مَرْفُوْعًا : 《 اِتَّخَذُوْا السَّرَاوِيْلاَتِ، فَإِنَّهَا مِنْ اَسْتَرِ ثِيَابِكُمْ، وَحَصِّنُوْا بِهَا نِسَاءَكُمْ اِذَا خَرَجْنَ 》. ذَكَرَهُ فِى 《 الْجَامِعِ 》 

Maka telah mengeluarkan Al-'Uqailiy dan Ibnu 'Adi dalam kitab 《 AL-KAMIL 》 dan Imam Al-Baihaqi dalam kitab 《AL-ADAB》 dari Syaidina 'Ali secara marfu' : 《 mereka menggunakan celana, maka sesungguhnya dari pakaian yang menutupi mereka dan bentengilah wanita-wanita kalian dengan celana, apabila mereka keluar rumah 》 di sebutnya dalam kitab 《 AL-JAMI' 》 

قَالَ السَّيُوْطِيُّ فِى اَوَّلِيَائِهِ : وَاَوَّلُ مَنْ لَبِسَ السَّرَاوِيْلَ اِبْرَاهِيْمُ عَلَيْهِ السَّلاَمْ، اَخْرَجَهُ وَكِيْعٌ فِى 《 تَفْسِيْرِهِ 》 عَنْ اَبِى هُرَيْرَةِ. اِنْتَهَى 

Dan berkata Imam As-Sayuthi dalam kitab 《 AULIA'NYA 》 : orang pertama orang yang memakai celana adalah Nabi Ibrahim as. Hadits tersebut di keluarkannya lmam Waqi' dalam kitab 《 TAFSIRNYA 》 dari Abi Hurairah ra. Sebagaimana penjelasan yang telah lewat 

KITAB QURRATUL 'UYUN HALAMAN 102

وَذَكَرَ الْعَلاَّمَةُ [ اَبُوْ عَبْدِ اللّٰهِ مُحَمَّدْ بِنْ عَبْدِ الرَّحْمٰنِ ] اِبْنُ زِكْرِيْ [ اَلْفَاسِيُّ ] اَنَّ الْإِمَامَ الْجَلِيْلَ الشَّرِيْفَ الْمَاجِدَ الْاَصِيْلَ مَوْلاَنَا عَبْدَ اللّٰهِ بْنِ طَاهِرِ سُئِلَ عَنْ لُبْسِ السَّرَاوِيْلِ، هَلْ هُوَ سُنَّةٌ اَمْ لاَ ؟ فَذَهَبَ اِلَى دَارِ شَيْخِهِ سَيِّدِيْ اَحْمَدَ [ بْنِ عَلِى ] اَلْمَنْجُوْرِ فَسَأَلَ زَوْجَتَهُ فَأَخْبَرَتْهُ اَنَّهُ كَانَ يَلْبَسُهُ تَارَةً وَيَتْرُكُهُ اُخْرَى. فَأَجَابَ السَّائِلَ بِأَنَّهُ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ كَانَ يَلْبَسُهُ تَارَةً وَيَتْرُكُهُ اُخْرَى لِمَا يَعْلَمُهُ مِنْ شِدَّةِ تَجَرُّدِ الشَّيْخِ الْمَذْكُوْرِ لِاتِّبَاعِ السُّنَّةِ وَتَبَحُّرِهِ فِى عِلْمِهِ. اِنْتَهَى 

Dan di sebutkan oleh Syaikh Al-'Allamah Abu 'Abdillah bin Muhammad bin 'Abdirrahman bin Zikri Al-Fasi, Bahwa Al-Imam Al-Jalil Asy-Syarif Al-Majid yang di simpulkan oleh tuan kami Abdullah bin Thahir, ditanya tentang memakai celana, apakah sunnah atau tidak ? Maka ia pergi pada rumah gurunya, Syayid Ahmad bin 'Ali Al-Manjuri, maka beliau bertanya kepada istrinya, maka mengabarkan istri gurunya : sesungguhnya suaminya itu kadang-kadang memakainya dan meninggalkannya pada waktu lain, maka Syaikh Abdullah bin Thahir memjawab kepada yang bertanya : Bahwasannya Nabi saw kadang-kadang memakainya dan meninggalkannya pada waktu lain, karena apa yang ia ketahui dari kehebatan kejujuran gurunya yang di sebutkan untuk mengikuti sunnah Nabi saw dan kedalaman dalam ilmunya. Sebagaimana penjelasan yang telah lewat 

وَفى 《 نُزْهَةِ 》 اَلْخَادِمِيِّ مَانَصَّهُ : رُفِعَ لِمُفْتِى الْاِسْلاَمِ فِى الدِّيَارِ الْقُدْسِيَّةِ شَمْسِ الدِّيْنِ مُحَمَّدِ بْنِ اللَّطَفَانِ سُؤَالٌ وَهُوَ [ مِنْ اَلرَّجَزْ ] : 

Dan dalam kitab 《 NUZ-HAT 》 karangan Imam Al-Khadimiy apa yang di catatnya : mengangkat pada seorang Mufti Islam dalam desa Qudsiyah yang bernama Syaikh Syamsuddin Muhammad bin Alla-Thafani yang telah di tanya seseorang dan ia adalah bertanya dari sya'ir bahar rojaznya : 

مَاذَا تَقُوْلُ يَاإِمَامَ عَصْرِهِ * يَافَائِقًا بِالْعِلْمِ اَهْلَ دَهْرِهِ 

Apa pendapatmu wahai imam semasanya * wahai orang yang unggul dengan ilmu di antara ahli ilmu seangkatannya 

اَنْتَ الَّذِى قَدْ حُزْتَ فَضْلاً وَافِرًا * وَفَاحَ مِسْكُ عِطْرِهِ مِنْ نَشْرِهِ 

Sungguh engkau yang telah mengukir keutamaan dan kesempurnaan * dan semerbak minyak kasturi yang wanginya dari pancarannya 

هَلْ لَبِسَ السِّرْوَالَ طَهَ الْمُصْطَفٰى * وَهَلْ يُسَنُّ لُبْسُهُ بِسَتْرِهِ 

Apakah memakai celana adalah dari TOHA AL-MUSH-THOFA * dan apakah di sunahkan memakainya dengan menutupi auratnya 

اَمْ لاَ ؟ وَعَجِّلْ بِالْجَوَابِ سَيِّدِيْ * بِسُرْعَةٍ تَحْظَ بِطُوْلِ اَجْرِهِ 

Atau tidak ? segeralah dengan jawaban tuanku * dengan cepat akan merasakan dengan keluasan pahalanya 

KITAB QURRATUL 'UYUN HALAMAN 103

فَأَجَابَ بِمَا نَصَّهُ [ مِنَ الرَّجَزْ ] : 

Maka Syaikh menjawab dengan suatu nashihatnya dari sya'ir bahar rojaznya : 

اَقُوْلُ : اِنَّ الْمُصْطَفَى قَدِ اشْتَرَى * ذَكَ وَلَمْ يَلْبَسْهُ قَطُّ فِى عُمْرِهِ 

Saya berkata : bahwa AL-MUSH-THAFA sungguh membeli celana * itu dan tidak memakainya selama dalam hidupnya 

كَمَا الشَّمُوْنِيُّ حَكَى ذَلِكَ فِى * حَاشِيَةِ الشِّفَا فَصَدَّ عَنْ نُكْرِهِ 

Sebagaimana Imam Asy-Syamuniy mengisahkan hal itu dalam * kitab 《 HASYIYATUSY SYIFA' 》 maka cegahlah dari mengingkarinya 

قَالُوْا : وَمَا فِى الْهَدْيِ مِنْ لِبَاسِهَا * فَذَاكَ سَبْقُ قَلَمٍ لَمْ يَدْرِهِ 

Para ulama' berkata : dan apa yang di terangkan dalam kitab 《 AL-HADYI 》 dari memakainya * maka hal itu adalah mendahului tulisan yang tidak dapat di ketahuinya  

وَلُبْسُهُ سُنَّةُ اِبْرَاهِيْمَ لاَ * بَأْسَ بِهِ فَالْبَسْ لِاَجْلِ سَتْرِهِ 

Dan memakai celana adalah sunnah Nabi Ibrahim as, tidak * apa-apa dengannya, maka pakailah karena untuk menutupi auratnya 

KITAB QURRATUL 'UYUN HALAMAN 104

Wallahu A'lam Biash-Showab 

Hukum Berdoa Diantara Dua Shalawat Bagian 55

HUKUK BERDO'A DIANTARA DUA SHALAWAT هَذَا تَمَامُ الْقَصْدِ فِى الْمَنْظُوْمَهْ * عَلَى اخْتِصَارِ الْقَوْلِ عُوْا مَنْ...