Minggu, 29 Januari 2017

Tempat Yang Harus Di Hindri Ketika Berjimak Bagian 38







TEMPAT YANG HARUS DI HINDARI KETIKA BERJIMA' 


فصل

Fashal


فى ذكر مواضع يحذر من الجماع فيها زيادة على ماتقدم وذكر بعض الاذاب

Dalam penjelasan tentang tempat dari melakukan jima' di dalamnya sebagai tambahan atas apa yang telah lalu dan di jelaskan sebagian tatakrama berjima' 

ويتقى الجماع فى الاسطاح * وتحت عود مثمر يا صاح

Dan hindarilah berjima' di atap rumah * dan di bawah pohon yang berbuah, wahai kawan 

ومثله الدبر والاستقبال * لقبلة لدى الفضا يقال

Dan seumpamanya membelakangi dan menghadap * kepada qiblat, ketika berjima' di tanah lapang, yang dikatakan 

بدر وشمس باختلاف ناء * والاختيار الترك للايذاء

Menghadap bulan dan matahari, dengan adanya perbedaan pendapat yang jauh sekali * dan memilih meninggalkan untuk saling menyakiti 

اخبر رحمه الله ان الجماع يحذر منه على السطح وتحت شجرة مثمرة لانه مؤذ للولد وكذا يحذر منه مستقبلا للقبلة او مستدبرا لها حيث كان بالفضاء، اي : الصحراء فإن كان

Ibnu Yamun Rahimahullah menjelasan bahwa berhati-hatilah melakukan jima' darinya atas atap rumah dan di bawah pohon yang berbuah karena sesungguhnya akan membuat sakit kepada anak dan hal itu berhati-hatilah dari berjima' menghadap kepada qiblat atau membelakangi kepadanya, ketika ada yang melakukan jima' di tanah lapang, maksudnya : di padang pasir. Maka jika ada yang melakukan jima' 

KITAB QURRATUL 'UYUN HALAMAN 137

بالبيت فالمشهور الجواز كما اشار لذلك فى 《المختصر》 بقوله : وجاز بمنزل وطء وبول وغائط مستقبل قبلة ومستدبرها وان لم يلجأ واول بالسائر وبالاطلاق لا فى الفضاء وبستر قولان تحتملهما والمختار الترك

di rumah, maka pendapat yang masyhur di bolehkan. Sebagaimana yang di isyaratkan untuk hal itu dalam kitab 《AL-MUKHTASHAR》 dengan perkataannya : boleh di tempat kediaman bersenggama dan kencing dan buang hajat menghadap qiblat dan membelakanginya dan jika tidak meminta tempat perlindungan dan pertama dengan penghalang dan dengan cara yang mutlak tanpa di tanah lapang dan dengan penutup, maka ada dua pendapat yang kamu mampu lakukan keduanya dan pilihlah menghindari 

وكذا يحذر من الجماع مستقبلا للبدر، اي : القمر والشمس، لما ورد من انهما يلعنان فاعل ذلك 

Dan juga berhati-hatilah dari melakukan jima' menghadap pada bulan purnama, maksudnya : bulan dan matahari, karena ada keterangan dari melakukan jima' bahwa keduanya akan di laknat yang melakukan hal itu 

كما فى 《المدخل》 لكن المشهور فى هذا الجواز

Sebagaimana dalam kitab 《AL-MADKHAL》, tapi pendapat yang paling masyhur dalam hal ini dibolehkan 

كما اشار لذلك فى 《المختصر》 بقوله : لا القمرين وبيت المقدس، وهو مراد الناظم رحمه الله بقوله : 《بدر وشمس باختلاف ناء》 اي : بعيد : والمشهور الجواز، لكن المختار هو الترك لحصول الاذاية، فقد قيل : ان الجماع على السطح وتحت شجرة مثمرة وقبالة الشمس والقمر يورث فى الولد السرقة والغطرسة. والله اعلم 

Sebagaimana yang di isyaratkan dalam kitab 《AL-MUKHTASHAR》 dengan perkataannya : tidak mengapa melakukan jima' menghadap matahari dan bulan dan baitul muqaddas. Dan ini adalah yang dimaksud penadzam Rahimahullah dengan perkataannya : 《Menghadap bulan dan matahari, dengan adanya perbedaan pendapat yang jauh sekali》 maksudnya : jauh : dan pendapat yang masyhur adalah di bolehkan, tapi pendapat yang di pilih adalah meninggalkan untuk menghasilkan keturunan, maka sungguh di katakan : bahwa melakukan jima' atas puncak atap rumah dan di bawah pohon yang berbuah dan menghadap matahari dan bulan. Maka sungguh di katakan : bahwa melakukan jima' pada bawah atap rumah dan di bawah pohon yang berbuah dan menghadap matahari dan bulan, maka akan mengakibatkan dalam melahirkan anak memiliki sifat pencuri dan memiliki sifat sombong. Wallahu A'lam 


فائدة

KEMANFAATAN



مسند البزار مرفوعا : 《من جلس

Di dalam musnad 《AL-BAZZAR》 secara marfu' : 《Barangsiapa yang duduk 

KITAB QURRATUL 'UYUN HALAMAN 138

يبول قبولة القبلة، فذكر، فانحرف عنها اجلالا لها، لم يقم من محله حتى يغفر له》 

sambil kencing menghadap qiblat, maka menyimpangkan dzakar darinya karena menghormati kepadanya, maka ia tidak akan bangun dari tempatnya sehingga Allah mengampuni kepadanya》 

KITAB QURRATUL 'UYUN HALAMAN 139

Wallahu A'lam Bish-Showab

Hukum Berdoa Diantara Dua Shalawat Bagian 55

HUKUK BERDO'A DIANTARA DUA SHALAWAT هَذَا تَمَامُ الْقَصْدِ فِى الْمَنْظُوْمَهْ * عَلَى اخْتِصَارِ الْقَوْلِ عُوْا مَنْ...