Rabu, 29 Maret 2017

Tatakrama Suami Pada Istri Bagian 52






TATAKRAMA SUAMI PADA ISTRI


وَمِنْ آدَبِ الزَّوْجِ اَنْ يُعَاشِرَ زَوْجَتَهُ بِحُسْنِ الْخُلُقِ وَاِنْ يَصْبِرَ عَلَى الْاَذَى وَاَنْ يَكُوْنَ حَلِيْمًا عِنْدَ غَضَبِهَا اَنْ لاَيُمَازِحُهَا بِمَا فِيْهِ جَفَاءٌ وَخُشُوْنَةٌ وَاَنْ يَكُوْنَ غَيُوْرًا وَاَنْ يَمْنَعَهَا مِنَ الْخُرُوْجِ رَأْسًا فَإِنِ اضْطَرَّتْ لِلْخُرُوْجِ عَلَّمَهَا شُرُوْطَهُ بِأَنْ تَخْرُجَ طَرَفَى النَّهَارِ فِى اَخْشَنِ ثِيَابِهَا وَاِرْخَائِهَا خَلْفَهَا شِبْرًا اَوْ ذِرَاعًا وَاِنْ تَمْشِيَ فِى طَرَفِ الطَّرِيْقِ وَاَنْ لاَيَكُوْنَ عَلَيْهَا رِيْحُ طِيْبٍ وَاَنْ لاَ تَكْشِفَ شَيْئًا مِنْ جَسَدِهَا 

Dan dari tatakrama suami bahwa suami berhubungan dengan istrinya dengan kebaikan akhlak dan bahwa suami harus sabar atas kata-kata yang menyakitkan dan bahwa suami harus murah hati ketika istrinya marah-marah, maka sesungguhnya suami tidak menggoda istrinya dengan sesuatu dalam perkataan yang kasar dan bahwa suami tidak cemburu yang melampaui batas dan bahwa suami langsung melarang istrinya keluar rumah, maka jika istri terpaksa untuk keluar rumah, maka suami memberitahu syarat-syaratnya dan jika istri keluar di bagian siang hari dalam berpakaian yang kasar dan memanjangkan pakaian di bagian belakangnya satu jengkal atau bagian lengannya dan jika istri berjalan-jalan pada bagian jalan, bahwa istri tidak memakai atas pakaiannya dengan bau parfum dan bahwa istri tidak boleh menyingkap pakaian dari tubuhnya  

وَمِنْ آدَابِهِ اَيْضًا : اَنْ يَحْجِبَ زوْجَتَهُ عَنْ اَقَارِبِهِ كَأَخِيْهِ وَعَمِّهِ وَنَحْوِهِمَا وَاَنْ يُعَلِّمَهَا التَّوْحِيْدِ وَالْفَرَائِضَ وَاَحْكَامَ الْحَيْضِ وَالنِّفَاسِ وَنَحْوِ ذَلِكَ وَاَنْ يَعْدِلَ بَيْنِ اَزْوَاجِهِ وَلاَيَمِيْلُ اِلَى بَعْضِهِنَّ لِمَا يَأْتِى وَاَنْ يُؤَدِّبَهَا وَيَعِظَهَا وَلَهُ اَنْ يَهْجُرَهَا وَيَضْرِبَهَا اَنْ خَالَفَتْ اَمْرَهُ اِنْ ظَنَّ اِفَادَتَهُ. وَاللّٰهُ اَعْلَمُ 

Dan dari tatakrama suami juga : bahwa suami harus menyembunyikan rahasia istrinya dari kerabatnya seperti saudara laki-lakinya dan pamannya dan semisalnya dan bahwa suami memberitahukan istrinya tentang ilmu tauhid dan amalan yang wajib dan hukum haidh dan nifash dan yang menyerupai hal itu dan bahwa suami harus berlaku adil diatara istri-istrinya dan jangan mencondongkan kepada sebagian mereka ketika mendatangi dan bahwa suami mendidik istrinya dan suami menasehati istrinya dan kepada suami di bolehkan untuk mendiamkan istrinya dan memukul istrinya dan jika istri menyelisihi perintah suaminya apabila di perkirakan ada yang bermanfaat. Wallahu A'lam 

اَمَّا اِقَامَةُ الْبَيْتِ بِكُلِّ مَا تَقْدِيْرُ عَلَيْهِ مِنْ طَبْخِ وَتَنْظِيْفٍ وَنَحْوِهِمَا فَإِنَّ الْاِنْسَانَ لَوْ لَمْ تَكُنْ لَهُ شَهْوَةُ الْوِقَاعِ لَتَعَذَّرَ عَلَيْهِ الْعَيْشُ فِى مَنْزِلِهِ وَحْدَهُ وَلَمْ يَتَفَرَّغْ لِلْعِلْمِ وَالْعَمَلِ فَالْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ الْمُصْلِحَةُ لِلْمَنْزِلِ عَوْنٌ عَلَى الدِّيْنِ. اِنْتَهٰى 

Adapun membangun rumah tangga dengan semua apa yang di perkirakan atasnya dari masakan dan membersihkan rumah dan yang menyerupai keduanya, maka sesungguhnya jika manusia tidak ada selera kepada suaminya yang sukar mengerjakan karena udzur atasnya mendapatkan nafkah dalam rumahnya sendirian dan jangan membaktikan diri untuk belajar ilmu dan beramal shaleh, maka istri yang sholehah adalah mempedulikan kepada pekerjaan rumah dan membantu suami atas perintah agama. Sebagaimana penjelasan yang telah lewat 

KITAB QURRATUL 'UYUN HALAMAN 158

Wallahi A'lam Bish-Showab

Hukum Berdoa Diantara Dua Shalawat Bagian 55

HUKUK BERDO'A DIANTARA DUA SHALAWAT هَذَا تَمَامُ الْقَصْدِ فِى الْمَنْظُوْمَهْ * عَلَى اخْتِصَارِ الْقَوْلِ عُوْا مَنْ...